Blog sobat Ngar-Nger

Kamis, 12 April 2012

Seniman Kebumen Ukir Keris Raksasa

sobat Ngar-Nger patut bangga nich sama bapak Rachmat Haryanto asal Kebumen, yang tidak putus asa di jaman sekarang ini dimana budaya dan kesenian semakin kurang diminati beliau justru mengukir sebuah prestasi yang luar biasa.

KEBUMEN, suaramerdeka.com - Kreatifitas Rachmat Haryanto (31) dalam berkarya patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, perupa asal Kelurahan/Kecamatan/Kebupaten Kebumen itu seolah tak kehabisan ide untuk menghasilkan berkarya seni rupa. Kali ini, dia tengah menyelesaikan replika keris raksasa dari kayu jati yang berumur ratusan tahun.
Ya, ukiran keris itu dibuat dari sebatang kayu jati sepanjang 350 cm dengan lebar 120 cm dan tebal 17 cm. Papan selebar itu hanya dibuat untuk hulu keris sepanjang 325 cm dan lebar 110 cm. Yang menarik, papan kayu jati dari Sungai Luk  Ulo tersebut utuh tanpa sambungan.
Jika ditambah gagang, nantinya panjang keris akan mencapai 4,5 meter. Adapun untuk bagian gagang dibuat tersendiri dengan menggunakan balok kayu berukuran 120cmx50cmx50cm.
Hingga saat ini pengerjaan hulu keris tersebut hampir selesai. Motif ukiran telah disepuh dengan warna emas. Rencananya ukiran keris raksasa karya Rachmat itu akan ikutkan dalam dipamerkan untuk menyambut kehadiran Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan saat berkunjung ke Kebumen pada 13 April mendatang.
"Keris ini juga akan saya ikutkan dalam INACRAFT 2012 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta pada 25-29 April 2012 mendatang," ujar Rachmat Haryanto kepada Suara Merdeka, Rabu (11/4).
Proses pembuatan ukiran keris itu, menurut pengakuan Rachmat membutuhkan waktu bertahun-tahun. Idenya sejak tahun 2006, ketika keris memperoleh pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia. Ide tersebut mengendap selama enam tahun dan baru direalisasikan menjadi karya sejak enam bulan terakhir.
"Saya ingin membuat keris "nagasasra" yang memiliki luk sebelas," ujar perupa berbakat yang belajar secara otodidak tersebut berencana akan mendaftarkan hasil karyanya agar masuk catatan Museum Rekor Indonesia (Muri).
( Supriyanto / CN32 / JBSM )

Semoga bisa menginspirasi para sobat Ngar-Nger untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar